Yogyakarta, Minggu (7/10). Selain mengunjungi MBS Yogyakarta, SMPMu Ahmad Dahlan juga mengunjungi Madrasah Muallimin Muhammadiyah Yogyakarta untuk menimba ilmu. Sekolah dan pondok pesantren modern ini mengejutkan mata saat dilihat. Berbeda dengan MBS yang suasananya sangat asri karena terletak di pedesaan, Muallimin jauh lebih tampak modern dengan letaknya di dalam kota. Bangunan megah nan modern yang menghiasi tampak depannya merupakan bangunan baru yang dibuat untuk menggantikan bangunan lama yang runtuh karena gempa besar yang melanda Jogja beberapa tahun lalu.
Sekolah dan pondok/asrama, bahkan toiletnya, tampak bersih dan rapi padahal semua penghuninya adalah laki-laki. Seluruh siswa, guru, dan karyawan semuanya laki-laki, kecuali beberapa ibu-ibu di tim dapur. Menakjubkan, bukan?
Pimpinan direksi Muallimin menyambut kedatangan rombongan SMPMu Ahmad Dahlan dengan sangat ramah, di tengah-tengah kesibukan mereka. Mereka memaparkan berbagai program sekolah dan pondok yang saat ini sudah sangat sistematis dan terencana dengan baik. Salah satu program unggulan mereka adalah Student Exchange ke luar Indonesia. Dalam waktu dekat ini, beberapa siswa akan melakukan pertukaran pelajar ke negara Turki.
Muallimin yang sebentar lagi akan memperingati hari jadinya yang ke-100 ini telah sukses menanamkan pendidikan karakter bagi para siswa/santrinya. Hal ini terbukti dari sikap santun yang ditunjukkan oleh mereka, misalnya tidak segan menyapa dan menghormati tamu. Dengan keberhasilannya ini, wajar saja jika sampai usianya yang keseratus ini, Muallimin tetap menjadi pilihan favorit bagi masyarakat Indonesia untuk menjadi tempat belajar ilmu agama, khususnya warga Yogyakarta. (Author: F Hastika)